Pengaruh Berbagai Dosis Asam Humat Terhadap Hasil Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Abstract
Kedelai merupakan salah satu produk pangan berprotein nabati tinggi, harga jual kedelai yang relatif baik di pasaran yang membuat pecinta kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam humat terhadap pertumbuhan tanaman, pengaruh berbagai varietas terhadap pertumbuhan dan interkasi antara pemberian dosis asam humat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai Mei 2022 di Desa Bega Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 10 kombinasi perlakuan. Faktor 1 yang yaitu Varietas V1 = Grobogan dan V2= Dega 1 dan Faktor 2 Asam Humat AH1 = 500 ppm, AH2 = 1000 ppm, AH3 = 1500 ppm, AH4 = 2000 ppm dan AH5 = 2500 ppm. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga dibutuhkan 30 plot percobaan. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, panjang akar, bobot kering akar, bobot kering batang, bobot kering daun, jumlah polong hampa, jumlah polong penuh dan bobot 100 butir biji kering. Perlakuan asam humat tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. Perbedaan varietas berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 2, 5 dan 8 MST dan tidak berpengaruh terhadap variabel pengamatan lainnya. Tidak terdapat interaksi antara pemberian dosis asam humat dengan varietas kedelai.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adisarwanto. 2014. Kedelai Tropika produktivitas 3 ton/ha: Jakarta. Penebar swadaya.
Arifin, Zainol, Cakti indra gunawan, and Cahyo sasmito. 2018. Dasar implementasi dalam teknik budidaya kedelai dengan pendekatan metode praktis. Malang.
Azzamy. 2017. Pengertian Asam Humat dan Asam Fulvat serta Manfaatnya untuk Tanaman. http://mitalom.com /pengertian-asam-humat-danasam-fulvat-sertamanfaatnya-untuk-tanaman.
BPS [Badan Pusat Statistik] Kabupaten Poso. 2020. Luas tanam, panen, produksi dan produktivitas kedelai
Budi, M. 2012. Uji daya hasil kedelai (glycine max (l.) Merril) berdaya hasil tinggi. Universitas Negeri Papua, Kampung Sidey Makmur Sp 11 Manokwari
ARIFIN, Z., GUNAWAN, C. I., & SASMITO, C. (2018). DASAR IMPLEMENTASI DALAM TEKNIK BUDIDAYA KEDELAI DENGAN PENDEKATAN METODE PRAKTIS.
El-Ghamry, A. M., Abd El-Hai, K. M., & Ghoneem, K. M. (2009). Amino and humic acids promote growth, yield and disease resistance of faba bean cultivated in clayey soil. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 3(2), 731–739.
Gabesius, Y., Siregar, L., & Husni, Y. (2012). Respon Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 1(1), 94115.
Karti, P. D. M. H., Prihantoro, I., & Setiana, M. A. (2018). Evaluation of arbuscular mycorrhizal fungi inoculum on production and nutrient content of Pennisetum purpureum. Tropical Animal Science Journal, 41(2), 114–120. https://doi.org/10.5398/tasj.2018.41.2.114
Muzaiyanah, S., & Anggoro, W. (2016). Hubungan Beberapa Karakter Agronomi terhadap Hasil Kedelai Toleran Kekeringan. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang Dan Umbi 2016, 235–242.
Nur Indah Mansyur, E. H. P. dan A. M. (2021). pupuk dan pemupukan. Syiah Kuala University Press.
Pangaribuan, L. H., ’. W., & Ariani, E. ’. (2016). Pengaruh Asam Humat Dan Abu Tkks Pada Medium Sub Soil Ultisol Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Main Nursery. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, 3(2), 1–13.
Rahmah, A. (2014). PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN DASAR LIMBAH SAWI PUTIH (Brassica chinensis L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MANIS. Anatomi Fisiologi, XXII(1), 65–71.
Ralle, A., & Subaedah, S. (2020). Respon Kedelai Hitam terhadap Berbagai Jenis Pupuk Organik. Agrotechnology Research Journal, 4(1), 54–58. https://doi.org/10.20961/agrotechresj.v4i1.36430
Rostaman, T., & Kasno, A. (2018). Pengaruh Aplikasi Asam Humat Terhadap Peningkatan Produktivitas Hasil Jagung Pada Tanah Inceptisol. Prosiding Konser Karya Ilmiah Tingkat Nasional, 127–134.
Soverda, Nerty; Tiur, Hermawati: Bobby, H. (2010). Respon Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) MERILL) Terhadap Pemberian Berbagai Konsentrasi Pupuk Hayati. In Agronomi (Vol. 13, Issue 1, pp. 1–13).
SUCIANTINI, S. (2015). Interaksi iklim (curah hujan) terhadap produksi tanaman pangan di Kabupaten Pacitan. 1(April), 358–365. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010232
Suhartina. (2005). Deskripsi Varietas Unggul kacang tanah kacang hijau kacang tunggak kacang gude ubikayu ubijalar.
Sundari, T., & Purwantoro, P. (2014). Kesesuaian Genotipe Kedelai untuk Tanaman Sela di Bawah Tegakan Pohon Karet. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 33(1), 44. https://doi.org/10.21082/jpptp.v33n1.2014.p44-53
Susanto, G., & Sundari, T. (2010). Pengujian 15 Genotipe Kedelai Pada Kondisi Intensitas Cahaya 50% Dan Penilaian Karakter Tanaman Berdasarkan Fenotipnya. Indonesian Journal of Biology, 6(3), 459–471.
Victolika, H., & Ginting, Y. C. (2014). PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT ( Lycopersicum esculentum Mill ). 2(2), 297–301.
Winarno, G. D., Harianto, S. P., & Santoso, R. (2019). Klimatologi Pertanian. In Pusaka Media.
Wirnas, D., Widodo, I., & Sopandie, D. (2006). Pemilihan Karakter Agronomi untuk Menyusun Indeks Seleksi pada 11 Populasi Kedelai Generasi F6. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 34(1), 19–24.
DOI: http://dx.doi.org/10.71127/2828-9250.498
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.