Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Lengkuas (Alpinia Galangal L) untuk Mengendalikan Serangan Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabaci Genn) pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum)

Jufri Soputan, Marten Pangli, Dolfie DD Tinggogoy

Abstract


Salah satu hama penting yang menyerang tanaman cabai adalah kutu kebul (Bemisia tabaci Genn). Serangga ini bertindak sebagai vektor virus. Jenis virus yang dapat ditularkan oleh kutu kebul diantaranya Closterovirus, Carlavirus, Nepovirus, potyvirus, dan Rod-shape DNA virus. Pengendalian hama ini biasanya dengan insektisida sintetik namun dalam upaya meminimalisir dampak negative dari insektisida sintentik, alternative lain dengan menggunakan tanaman yang memiliki potensi sebagai insektisida yaitu lengkuas (A. galangal L) yang mengandung minyak atsiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi ekstrak rimpang lengkuas dalam mengendalikan serangan hama kutu kebul pada tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan di desa Watuawu, Kab. Poso, Kec. Lage selama 3 bulan yakni mulai dari bulan Maret - Mei 2020. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang 4 kali, sehingga berjumlah 20 percobaan. Adapun perlakuan yang diuji adalah : P0 = tanpa perlakuan, P1 = ekstrak rimpang lengkuas 5%, P2 = ekstrak rimpang lengkuas 15%, P3 = ekstrak rimpang lengkuas 25%, P4 = ekstrak rimpang lengkuas 35%. Parameter amatan meliputi jumlah daun terserang, jumlah cabang terserang, intensitas serangan hama. Apabila amatan dianalisis dengan sidik ragam menunjukkan adanya pengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur pada taraf 5% (BNJ 0,005). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa larutan insektisida nabati ekstrak lengkuas pada perlakuan ke-4 (P4) dengan dosis 35% berpengaruh nyata dalam mengendalikan serangan hama kutu kebul (Bemisia tabaci genn) pada tanaman cabai. Ekstrak rimpang lengkuas berpotensi sebagai insektisida nabati.

Keywords


kutu kebul; tanaman cabai; ekstrak lengkuas;

Full Text:

PDF

References


Kemas Ali Hanifa, 2005. Rancangan Acak Kelompok. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Murugan, K. Murugan, P. dan Noortheen, A. 2007. Larvasida dan penolak Albbizza amara dan Ocinum basillicum Linn melawan vektor DBD, Aedes aegypti. Teknologi Bioresource

Rostini, Neni. 2011. Jurus bertnam cabai bebas hama dan penyakit. Agromedia pustaka, Jakarta. Cetakan pertama.

Rusmarilin, H. (2003). Aktifitas Anti Kanker Ekstrak Rimpang Lengkuas Lokal (Alpinia Galanga (L). Sw) Pada Alur Sel Kanker Manusia Serta Mencit Yang Ditrasnplantasi Dengan Sel Tumor Primer. Disertasi. Program Pasca Sarjana ITP. IPB. Bogor.

Schoonhoven, L.M., Jermy, T dan Van Loon, J.J.A., 1997. Biologi Tanaman Serangga (dari Fisiologi ke Evolusi). Baru York: Chapman & Hall London-Glasgow.

Suharto, 2007. Pengenalan Dan Pengendalian Hama Tanaman Pangan. Yogyakarta: kanisius

Suryaningsih, E. 2006. Pengendalian Lalat Penggorok Daun Pada Tanaman Kentang Menggunakan Pestisida Biorasional Dirotasi Dengan Pestisida Sintetik Secara Bergiliran.

Untung, K. 2001. Pengantar pengelolaan hamater padu. Gadja Mada Univerity press. Yogyakarta.

Vera Veronica. 2019. Identifikasi serangga pada tanaman cabai (Capsicum annum l.). Jurusan Biologi. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Lampung.

Wiratno, Siswanto, Luluk, dan Sondang, S. 2013. Efektivitas Beberapa Jenis Tanaman Obat dan Aromatik sebagai Insektisida nabati untuk Mengendalikan Diconocoris hewetti Dist. Jur.Agroekotek (Hemiptera; Tingidae)




DOI: http://dx.doi.org/10.71127/2828-9250.383

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Creative Commons License

Agropet is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.