Perkecambahan Benih Kemiri pada Aplikasi Perendaman dalam Air Kelapa Muda

Ita Mowidu, Ramlah Paema, Marten Pangli

Abstract


Kemiri tumbuh secara alami di hutan campuran. Biji kemiri dimanfaatkan sebagai bumbu masak dan bahan baku industri. Pengembangan kemiri melalui budidaya intensif mengalami kendala pada ketersediaan bibit. Kulit biji yang keras, tingginya kadar asam absisat pada kotiledon dan tingginya kadar lignin pada kulit biji menyebabkan kemiri mengalami dormansi dan membutuhkan waktu yang lama untuk berkcambah. Air kelapa muda mengandung hormone auksin, sitokinin dan giberelin sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecah dormansi benih. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam air kelapa muda terhadap perkecamabahan benih kemiri telah dilakukan. Perlakuan yang terdiri dari kontrol (perendaman dalam air selama 8 jam), perendaman dalam air kelapa muda selama 2, 4, 6 dan 8 jam diulang 4 kali disusun menurut pola rancangan acak kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman dalam air kelapa muda berpengaruh sangat nyata terhadap daya berkecambah, kecepatan dan waktu berkecambah benih kemiri. Perendaman selama 6 jam memberikan daya berkecambah dan jumlah benih berkecambah paling tinggi serta waktu berkecambah paling cepat.

Keywords


Kemiri; perkecambahan; air kelapa muda;

Full Text:

PDF

References


Bey, Y., Syafii, W. dan Sutrisna. 2006. Pengaruh Pemberian Giberelin (GA3) dan Air Kelapa terhadap Perkecambahan Bahan Biji Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis Bl) secara In Vitro. Jurnal Biogenesis, 2(2): 41—46.

Budiyanto, M. I., Ahmad, A., dan Suhartono. 2013. Pertumbuhan Stek Cabe Jamu (Piper retrofractum. Vahl) pada Berbagai Campuran Media

Tanam dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Rootone-F. Agrovigor. vol.6:2.

Darlina, Hasanuddin, Hafnati Rahmatan. (2016). “Pengaruh Penyiraman Air Kelapa (Cocus nucifer L.) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Lada (Piper Ningrum L.)”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, 1(1): 21.

Djamhuri, E. (2011). “Pemanfaatan Air Kelapa untuk Meningkatkan Pertumbuhan Stek Pucuk Meranti Tembaga (Shorea leprosula Miq)”. Jurnal Silvikultur Tropika, 19(1): 5-8.

Harjadi, M.M.S.S. 1996. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Purdyaningsih, E. 2013. Kajian pengaruh pembrian air kelapa dan urin sapi terhadap pertumbuhan stek Nilam. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkbunan.

Suita, E, & Yuniarti, N, 2005. Pengaruh Skarifikasi Terhadap Daya Kecambah Benih Kemiri. Balai Litbang Teknologi Perbenihan.

Tampubolon, Antoni, dkk. (2016). “Perendaman Benih Saga (Adenanthera pavonina L.) dengan Berbagai Konsentrasi Air Kelapa untuk Meningkatkan Kualitas Kecambah”. Jurnal Jom Faperta UR, 3(1): 2.

Untirta. 2009. Hormon dan Zat Tumbuh (Online). Http://untirtabio07.blogspot.co.id/2009/pertumbuhan-dan-perkemnbangan.html. Diakses tanggal 6 Desember 2021.




DOI: http://dx.doi.org/10.71127/2828-9250.356

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Creative Commons License

Agropet is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.