Perbandingan Pertumbuhan dan Hasil Ketimun melalui Cara Aplikasi Pupuk Organik Cair yang Berbeda

Kamelia Dwi Jayanti, Ridwan Ridwan, Kristian Alan Peruge

Abstract


Ketimun merupakan salah satu jenis sayuran digemari oleh masyarakat dan umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar. Ketimun memiliki kandungan gizi yang tinggi, antara lain Ca, Fe, Mg, P, vitamin A, vitamin B dan vitamin C. Pemupukan merupakan salah satu cara untuk dapat meningkatkan hasil tanaman, namun metode pemupukan yang kurang tepat tidak akan memberikan hasil yang optimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan dan hasil ketimun yang diberi pupuk pada daun dan pada tanah/akar. Penelitian ini menggunakan uji t berpasangan dengan 25 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah aplikasi pupuk pada daun dan aplikasi pupuk pada tanah/akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi POC pada daun menghasilkan sulur terpanjang dan jumlah daun lebih banyak dibandingkan dengan aplikasi POC pada tanah/akar.

Keywords


cara aplikasi POC, ketimun

Full Text:

PDF

References


Aleel, K.G. 2008. Phosphate Accumulation in Plant: Signaling. Plant Physiol. 148: 3-5

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2016. Indikator Pertanian Agricultural Indicators 2015/2016. BPS. Jakarta.

Hanafiah, K.A. 2010. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Penerbit: PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Hanolo, W. 1997. Tanggapan Tanaman Selada dan Sawi Terhadap Dosis dan Cara Pemberian Pupuk Cair Stimulan. Jurnal Agrotropika 1(1): 25-29

Hardjowigeno, H.S., 2015. Ilmu Tanah. Penerbit: Akademika Pressindo. Jakarta.

Maggi, F. dan E. Daly. 2013. Use of Human Urine as a Fertilizer for Corn, Potato and Soybean: A Case-Study Analysis Using a Reactive Model. 20th International Congress on Modelling and Simulation, Adelaide, Australia, 1-6 Desember 2013. www.mssanz.org.au/modsim2013.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Penerbit: Agromedia Pustaka. Jakarta.

Pradhan, Surendra K., Anne Marja Nerg, dan Annalena Sjöblom. 2007. Use of Human Urine Fertilizer in Cultivation of Cabbage (Brassica oleracea) – Impact on Chemical, Microbial and Flavor Quality. Journal of Agricultural and Food Chemistry Vol.55 No.21, 2007. University of Kuopio. Västanfjärd Municipality.

Kementerian Pertanian. 2015. Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2014. Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian. Jakarta.

Salisbury, F.B. dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Penerbit: ITB Bandung.

Siemonsma, J.S. and K. Piluek. 1994. Plant Resources of South-East Asia 8 Vegetables. Prosea Foundation. Bogor.

Songthanasak, K. 2012. Preliminary Study on Urine-Compost Extract Bio-Liquid Fertilizer for Hydroponics. International Dry Toilet Conference Journal 4(1): 1-7.

Sumpena. 2001. Budidaya Mentimun. Penerbit: PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Thompson, L.M. and F.R.Troeh. 1978. Soil Fertility. New York, Mc Graw-Hill Book Company. 368 p.

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah: Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Penerbit: Gava Media. Yogyakarta.

Wissuwa M. 2003. How do Plants Achieve Tolerance to Phosphate Deficiency Small Causes With Big Effects. Plant Physiol. 133: 1947-1958.

Wissuwa, M., G. Gamat and A.M.Ismail. 2005. Is Root Growth Under Phosphorus Deficiency Affected by Source or Sink Limitations. J. Experimental Botany. 56(417): 1943-1950.




DOI: http://dx.doi.org/10.71127/2828-9250.343

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Creative Commons License

Agropet is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.